Tas Limbah Binaan UPK PNPM-MPd Tikung


Seringkali kita melupakan dan menganggap bahwa sampah memang barang yang tidak berharga dan memang seharusnya untuk dibuang dan dilupakan. sampah akan mengurangi rasa keindahan jika dibiarkan menjadi tumpukan. ya, itu memang benar. Tapi pernahkah kita berpikir untuk memanfaatkan limbah tersebut??? pernahkah kita berpikir tentang nilai dari sampah itu jika kita memanfaatkannya kembali??

Ya, lihat saja, sampah organik contohnya, bisa dimanfaatkan menjadi Pupuk Organik, yang sekarang lebih banyak dicari di pasaran. lalu ada limbah pelepah pisang yang bisa dipakai menjadi tas unik. Nah, tidak jauh berbeda dengan pelepah pisang, bekas gelas Air minum mineral pun bisa disulap menjadi tas cantik nan unik yang bernilai seni tinggi.

Adalah Ibu Alfiyah, dari Dusun Genceng Desa Takeranklating Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan, yang mampu memanfaatkan limbah gelas air mineral menjadi kerajinan Tas, yang kemudian diberi nama "Tas Limbah", namun nama ini belum dipatenkan hak ciptanya, karena masih dalam taraf pengembangan.

Awalnya Bu Alfiyah hanya mencoba-coba untuk dipakai sendiri, lama-lama tetangan dan kerabtnya memesan kepadanya karena merasa bahwa tas hasil dari limbah tersebut sangat unik. dengan senang hati, bu Alfiyah pun menerima pesanan dari tetangga dan kerabatnya.

Tas Limbah "Daur Ulang Bongkol Gelas Air Mineral"




"Buatnya sih gak susah mas. tapi yang susah itu justru mencari bahannya. Saya kemarin kan buat untuk pribadi, eh ternyata sekarang banyak pesanan. jadi untuk memenuhi pesanan itu ya saya harus pesan ke tukang rongsokan mas" tutur bu Alfiyah menjelaskan kepada Ketua UPK.

Menurutnya, proses pembuatan tas ini, jika dikerjakan secara penuh, 1 hari 1 malam bisa selesai mendapatkan 1 buah tas. Tetapi biasanya Bu Al hanya mengerjakannya sambil mengisi waktu luangnya (karena profesinya sebagai pendidik di Madrasah), sehingga bu Al bisa menyelesaikan 1 buah tas dalam 3-4 hari biasanya.

Sementara ini, UPK masih terus memantau perkembangan kelompok bu Alfiyah untuk terus memproduksi Tas Limbah ini. Bu Alfiyah sendiri sudah mulai mengajak anggota kelompoknya untuk membuat tas tersebut. "Sebenarnya gak sulit mas, cuma njlimetnya ituloh, kalau gak taberi ya gak kelakon" begitu bu Al menjelaskan.

"Ini bagus dan perlu dikembangkan. Prospek kedepan sangat memungkinkan untuk menjadi Produk unggulan di wilayah kecamatan Tikung. ini bisa bernilai jual tinggi dan UPK Tikung siap mendampingi terkait pendanaan" ujar Ketua UPK PNPM-MPd Kecamatan Tikung, Susilo Pramono, S.Pd. "Kalau dana SPP yang dipinjam kelompok fatayat genceng ini digunakan untuk produksi semacam ini, kami malah bangga dan sangat berterima kasih tentunya."

Mengenai Harga, untuk ukuran besar dibanderol dengan harga Rp. 135.000 sedangkan untuk ukuran sedang seharga Rp. 100.000 sementara untuk tas ukuran dompet tangan seharga Rp. 75.000. "Itu harga promosi mas, tapi kalau mau nego ya masih bisa lah" begitu ujarnya sambil tertawa kecil.

"Bangga Membangun Desa, Bangkit Bersama Untuk Mandiri"

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna Logo BUMDesMa